Monday, 17 November 2014

Rumah Makan Handayani, oleh Ninik Atmodipo

Bagi orang Yogya rumah makan ini sudah tidak asing lagi.  Apalagi yang tinggal di wilayah alun-alun kidul.   Es tape degan (kelapa muda dikasih tape).   Sayur brongkos (isinya kedele, tahu, telur).  Pecel, bumbunya ditumbuk disitu juga.  Gorengan tempe bacem, mendoan, gembus dsb.  Apa tidak bikin kangen makanan seperti ini?   Bumbu pecelnya enak sekali.  Sudah saya bawa ke Australia.  Tumbukan kacangnya besar-besar.  Menjadikan rasa enak di lidah.  Tidak terlalu pedas.  Pokoknya pas untuk orang Yogyakarta.

Zaman dulu disebelah Rumah Makan Handayani ada kios tambal ban sepeda.  Kalau sepeda rusak tinggalkan disitu.  Biar dibetulin, sembari minum es kelapa muda disebelahnya.  Banyak sekali warung-warung sederhana.  Mereka jualan makanan murah meriah.  Berderet-deret dari Plengkung Gading sampai Alun-Alun Selatan.  Apalagi Yogyakarta panasnya luar biasa, dengan seteguk es kelapa yang nyaman tidak ada duanya.  Murah sekali.

Kalau anda ke Yogyakarta jangan lupa mampir di Rumah Makan Handayani ini.  Pemiliknya adalah mbak Mien, yang pakai jilbab.  Saya ikut selfie, sekalian mengingat-ingat mbak Mien zaman dulunya.

Yang mau olah raga di Alun-alun Kidul.  Atau yang mau naik benteng Plengkung Gading dijamin anda tidak keberatan mampir di warung-warung sekitar ini.  Pokoknya apa aja ada di sekitar Alun-alun Kidul.  Zaman dulu ada tukang potong rambut dibawah pohon beringin.  Semilir tiupan angin pohon beringin.  Apa sekarang masih ada?  Wah…mesti ditelusuri dahulu.

Anda juga bisa sewa andong atau becak untuk keliling kampung Njeron Benteng ini.  Nyaman jalan-jalan disekitar kampung Njeron Benteng.  Macetnya tidak separah di wilayah lainnya di Yogyakarta.



Suasana dapur yang penuh barang dan penuh pegawai.



Ini nasi ceker sudah siap!

Brongkosnya sudah siap disajikan.






Dibawah ringin besar ini dulu ada tukang potong rambut.

No comments:

Post a Comment