Putri dan putra Yogyakarta yang ganteng dan cantik mempromosikan kebudayaan Yogyakarta.
Menurut informasi, Dimas Diajeng Yogyakarta adalah Duta Pariwisatan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari pemuda pemudi terbaik DIY dengan slogan cerdas, menarik dan berbudaya. Sebuah ajang pemilihan generasi muda terbaik DIY dari 4 kabupaten dan 1 kota yaitu Kota Yogya, Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo. Dimas adalah gelar sekaligus panggilan untuk pemuda dalam bahasa Jawa, sedangkan diajeng untuk pemudinya.
Seingat saya, zaman dulu hanya kontes di sekolah pada saat acara peringatan Ibu Kartini. Sebelum saya lanjutkan tulisan saya ini. Saya mengucapkan terimakasih kepada mbak Larastiti Melati atas perkenannya memberikan dokumen foto-foto cantik ini. Saya ikut berbahagia melihat perkembangan kota Yogya yang makin pesat.
Alhasil industri pakaian batik/jarit batik dengan motif klasik parang, truntum, sidomekti, nitik (foto motif nitik ada di gambar atas), kawung
dsb semakin semarak di dunia perbatikan. Kain-kain batik yang sepintas warnanya antara coklat, hitam dan putih saja, tapi kelihatan anggun sekali. Inilah salah satu keistimewaan kain batik Yogyakarta. Tidak perlu pakai yang aneh atasannya. Cukup pakai kebaya yang sederhana. Kain batik seperti foto-foto ini sudah menampakkan kejayaan kebudayaan Dinasti Mataram.
Andai saja masih bisa berpakaian semacam itu, tentulah saya ikut berpromosi. Sayang badan sudah mekar berbunga bunga. Ya cukuplah jadi penonton yang setia mengikuti arah angin Kota Yogyakarta.
Bukan hanya industri pakaian batik tradisional. Juga industri pendidikan yang ditawarkan kota Yogyakarta luar biasa. Bayangkan? Universitas Gajah Mada untuk fakultas hukum sudah membuka kelas untuk mahasiswa International dari kota Darwin-Australia. Saya semakin kagum. Meskipun Yogyakarta tidak terlalu dekat jaraknya dibanding kota Denpasar ke Darwin. Namun Yogyakarta mampu bersaing.
Para pengajar hukum dari Universitas Gajah Mada sudah mulai berdatangan memberikan simposium di kota Darwin-Australia. Rasanya bangga bisa bertemu dengan mereka. Demikian juga para pelajar dari Australia siap masuk di Universitas Gajah Mada. Tentu saja pengajarnya memakai bahasa Inggris.
Kembali ke keunikan kota Yogya, selain sebagai kota pelajar dan kota wisata. Ada baiknya kita juga belajar sejarah Kota Yogya termasuk Sri Sultan HB IX sebagai Raja Mataram. Sri Sultan HB IX sangat berperan penting dalam proses Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tanpa pengetahun ini, serasa keindahan kota Yogya belum merasuk sukma. Ingatkan serangan agresi Belanda di Kota Yogyakarta tanggal 19 Desember 1948. Mari kita belajar sejarah kembali. Semuanya selalu mengarah ke Yogyakarta, karena selama itu Sultan HB IX sangat pro aktif demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Raya. Sri Sultan HB IX menolak bekerjasama dengan Belanda.
Kembali ke kontes putri dan putra Yogyakarta. Pastinya kontes Putri Yogyakarta pertanyaannya akan banyak sekali. Tidak hanya kecantikan muka dan fisik, tetapi pasti mengarah ke banyak hal. Barangkali dikemas antara ketrampilan, kecerdasan, dan kemampuan berkomunikasi. Saya belum pernah melihat kontesnya. Tetapi saya suka melihat pertandingan Miss World atau Miss Universe. Saya paling suka mendengarkan pertanyaan Dewan Yuri. Mereka menjawab dengan bagus sekali.
Diharapkan pemilihan Dimas Diajeng ini mampu mendukung promosi dan pemasaran pariwisata. Selain itu mereka diharuskan menguasai perkembangan ilmu dan teknology serta kemampuan berbahasa asing. Menurut dewan penyelenggara. Semoga para duta ini bisa bekerja dengan baik.
No comments:
Post a Comment